Sabtu, 04 Desember 2010

Chapter 10 : Devil Prince

Disclaimer : Eyeshield is belong to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata
Warning : Segala kata - kata kasar yang tersebar di cerita ini.

-XXX-

"kya!"teriak Angelia[Mamori]. Semua penonton entah langsung menutup mata mereka atau memalingkan muka. Tak ada yang berani melihat adegan itu. Miki dan Maki[Crulia dan Jealisia] tersenyum senang dan licik. Mamori menutup matanya. "MAMO-"teriak Suzuna tertahan.

GREB!!
BRAK!! BRUK!! BRAK!!


Terdengar suara piring plastik itu berjatuhan. Miki dan Maki melongo, kaget dengan yang terjadi pada Mamori. Mamori yang sedari tadi menutup mata, membuka matanya perlahan. Ia merasa ada yang menarik kedua lengannya.

"KYAAA!!!! SO SWEEET!!!!"teriak Suzuna tiba - tiba, membuat para penonton penasaran dengan apa yang ada di panggung. Antena di rambutnya pun bergerak maju ke arah panggung.

"Su, Suzuna, kenapa kamu teriak - teriak gitu?"tanya Sena dengan sedikit berbisik.

"liat! Liat!"kata Suzuna histeria. Antenanya menunjuk ke arah depan. Sena pun menoleh dan ia kaget. Para penonton yang melihat itupun melongo. Terkaget - kaget dengan apa yang mereka lihat. Mamori pun menoleh ke arah belakangnya. Sesosok bertopi hitam, menggunakan tux hitam, berambut hitam dan meliriknya dengan matanya yang berwarna hijau emerald serta menahan kedua lengan Mamori agar tak jatuh.

'si..siapa dia..?'tanya Mamori dalam hati.

"si..siapa lelaki itu?"tanya Sena sendiri.

"masa' kamu nggak tau?"kata Suzuna dengan masih terlihat senang dan senyumnya yang ia pasang sedari tadi berubah menjadi seringaian licik.

"Suzuna! Beritau aku!"kata Sena memohon.

"nanti aja! Kalo sekarang, nggak seru!"kata Suzuna tanpa memandang Sena. Ia masih asyik memandang 2 orang yang membuat ke-cengo'an itu.

"putri, kenapa sampai ceroboh begini? Biasanya kau tidak seperti ini,"kata lelaki berambut hitam itu dengan lembut. "si..siapa kau...?"tanya Angelia tanpa menggubris perkataan lelaki itu sebelumnya. "saya? Saya adalah pelayanmu, Demoner[1]"jawab lelaki itu dengan perkataan sopan. "De..Demoner..?"gumam Angelia bingung. 'hei! Ini tak ada dalam skenario!'pikir Mamori bingung.

"Tak disangka - sangka! Muncul sesosok pria berpakaian hitam datang menolong Angelia! Dan itu adalah pelayan pribadi Angelia, Demoner!"kata narator dengan hebohnya. "Demoner lalu sedikit memarahi Crulia dan Jealisia."lanjut narator itu.

"Putri CRULIA dan JEALISIA! Kenapa anda begitu KEJAMNYA kepada saudara anda sendiri! Dia sudah membantu anda, tapi anda malah MENJEBAKNYA untuk JATUH! Jika ia JATUH dan TERLUKA, apa anda mau TANGGUNG JAWAB?!"sindir Demoner dengan menekankan berbagai kata, yang secara tak langsung menyinggung Crulia dan Jealisia. Mereka lalu lari dan bersembunyi dari latar ruang itu. Demoner berbalik pada Angelia. "nah, putri, jika kau perlu bantuan, panggil saya saja ya!"kata Demoner sambil meninggalkan Angelia yang masih cengo' di tempat.

Demoner lalu berlari menuju baris penonton menuju pintu aula di depan. Ia lalu membuka dan menutupnya, dengan kaki[?]. Tirai pun ditutup. Angelia kembali masuk. "benar kan,"kata Suzuna setelah melihat pintu ditutup oleh sang Demoner.

"benar apanya?"tanya Sena yang masih kebingungan.

"hehe, nanti aja kuberitau!"kata Suzuna dengan mata yang begitu berbinar - binar[?].

'aneh deh cewek ini'pikir Sena.

"Ako, Sara, kalian tau tidak yang meranin Demoner?"tanya Mamori pada kedua sahabatnya.

"tidak!"jawab Ako.

"kami tidak tau Mamori-chan. Kami malah sebenarnya mau tanya ke kamu,"kata Sara.

"aku juga nggak tau! Di skenarioku tidak ada tuh!"kata Mamori.

"eh? Skenariomu tidak ada kemunculan Demoner? Masa'?"kata Ako tak percaya.

"punya kami ada kok. Tapi tidak diketahui siapa pemerannya."sambung Sara menguatkan pendapat Ako.

"eh? Lho? Lho?"kata Mamori kebingungan. 'lalu dia siapa?'pikir Mamori bingung. 'tatapannya, harumnya bagai mint, tangannya kuat, dan bola matanya yang berwarna hijau itu...'pikir Mamori. Ia pun sepertinya menyadari sesuatu.

"apa...jangan - jangan...?"gumam Mamori menduga.

"adegan selanjutnya!"teriak salah satu murid. Mamori dan lainnya pun bergegas - gegas ke posisinya masing - masing. Sang Demoner pun sudah ada di sana dengan ajibnya.

-XXX-

Tirai panggung dibuka kembali. Tirai merah itu ditarik ke atas dan menampilkan sesosok gadis berambut coklat auburn panjang (itu wig) dengan dua orang gadis berambut hitam dan coklat tua. Dua orang gadis tadi, Crulia dan Jealisia, sedang berbisik bisik. Mereka sepertinya sedang membisikkan sesuatu yang tak bisa didengar oleh siapapun.

Mulai muncul berbagai rencana - rencana buruk dari otak Crulia dan Jealisia, seperti menyuruh Angelia untuk melakukan hal ekstrim, mendorong dari tangga, pokoknya semua hal yang berbahaya karena authornya juga bingung hal apa lagi*payah kau author*. Yang tentu saja, Demoner siap sedia menolong putri. Hingga pada suatu hari, Sang Pangeran disuruh Crulia untuk memilih satu diantara tiga putri itu untuk dinikahi. Ketiga putri lalu berkumpul di ruang tamu bersama Sang pangeran berikut Demoner pula.

"Ketiga putri, atas paksaan Crulia, hari ini aku akan memilih satu diantara kalian untuk menjadi pendampingku."ucap pangeran. Crulia dan Jelaisia senyum - senyum nggak jelas. Sedangkan Angelia masih menunduk.

"Tapi, sebelumnya, pangeran..."potong Demoner.

"Apa?"ucap pangeran bingung.

"Harus ada yang harus kubenahi."kata Demoner sambil mengeluarkan gunting dari balik jasnya.

'Buat apa tuh?'pikir Crulia, Jealisia dan Angelia.

Demoner lalu berjalan menuju belakang Angelia. Ia lalu berhenti di belakangnya. "Putri Angelia, tutup matamu sebentar."perintah Demoner.

"Ba, baiklah..."kata Angelia pasrah sementara merasakan aura hitam di belakangnya.

Angelia menutup matanya. Demoner lalu menyeringai lebar. Ia kemudian memotong poni depan Angelia alias Mamori. Dan....

"Nah, putri, sekarang buka matamu."ucap Demoner.

Mamori lalu membuka matanya dan, voila! Sepasang mata biru sapphire terlihat mengedip - kedipkan mata. Seluruh penonton melihat gadis itu terpana. Termasuk Crulia, Jealisia dan sang pangeran. Sementara Demoner malah terkekeh setan dan menyeringai.

"TERLIHAT! TERLIHAT! TERLIHAT MUKA ASLI SANG ANGELIA!!!" Sang narator berteriak - teriak gaje dan keras lagi. "Ternyata ia begitu cantik!!" Teriak narator lagi *gak capek apa tuh author?*

Sementara Angelia heran. "De, Demoner... Kau..."ucap Angelia gagap. Sementara Demoner masih menyeringai lebar.

"Sekarang! Pangeran sialan!! Cepat pilih!!!"perintah Demoner.

"Ba.. Baiklah. Oke aku memilih Angelia!"kata pangeran itu sambil senyam - senyum sendiri. Demoner lalu berlalu.

"Tapi, maaf, aku menolakmu..."kata Angelia sambil menundukkan kepala. Sementara Demoner menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"tanyapangeran bingung.

"Karena... Karena aku lebih memilih Demoner.."ucap Angelia dengan senyum lembut yang bisa meluluhlantakkan hati para cowok - cowok *amit dah, lebay amat bahasamu, thor!*.

Demoner menyeringai lebar sementara Suzuna sudah senyam - senyum gak jelas dengan antena yang menunjuk ke arah Mamori. Sementara Sena hanya sweatdrop melihat teman ceweknya satu itu.

Tiba - tiba.....

PATS!!!!

Ruangan aula itu langsung gelap gulita. Karena aula itu terkunci dari dalam, jadi para penonton tak bisa keluar. Sang penjaga kunci baru kembali setelah drama itu selesai.

"Kyaaaaa!" Teriakan riuh para penonton yang ketakutan. Suzuna, yang masih duduk di bangkunya mulai ketakutan, tapi sebuah tangan mungil menggenggam tangannya. "Sena???"ucap Suzuna pelan dengan melihat ke sekeliling.

"iya. Ini aku. Tenang saja."ucap Sena lembut. Suzuna memerah seketika tapi untung ruangan itu gelap, sehingga tak terlihat.

Sementara Mamori juga ketakutan minta ampun. 'duuh gimana ini? Kalo tiba - tiba ada hantu dibelakangku terus nyulik aku setelah itu bunuh aku gimana?'pikiran Mamori mulai kacau balau dan nyeleneh. Tiba - tiba sebuah tangan menggenggam tangan Mamori. 'ini dia setannya!!'pikir Mamori kaget.

"Ini gue tauk!!"suara yang sudah amat dikenal Mamori terdengar.

"Hiruma-kun....?"tanya Mamori pelan.

"iya! Lu diem aja! Ini benar - benar gue! Udah! Sekarang loe jangan banyak gerak! Loe diem aja!"perintah Hiruma.

"eh, tu, tunggu! Jangan - jangan Demoner itu.. Kau..?"tanya Mamori pelan.

"Kekekekekekekekeke!"Hiruma hanya terkekeh riang[?].

Tiba - tiba tangan lain Hiruma juga ikut nimbrung genggam tangan Mamori yang sebelah. Wajah Mamori memerah seperti kepiting rebus tapi tak terlihat oleh Hiruma*jelas! Mati lampu kali!*.

"Hiruma-kun..."ucap Mamori pelan dan kaget.

"Diem! Tutup aja mata loe!"pinta (baca : perintah) Hiruma.

"Kau mau ngapain?"tanya Mamori bingung.

"udah! Diem aja! Nurut aja, gampang kan?!"pinta (baca : perintah) Hiruma lagi.

Pelan tapi pasti, Hiruma mendekatkan wajahnya ke arah Mamori. Entah sepertinya seluruh indranya tuh luar biasa tajam. Sampai wajah Mamori di kegelapan aja tau.

Semakin dekat......

Semakin dekat.......

5 cm.....

3 cm......

1 cm......

DAN........


PATS!!!

Terang mulai memenuhi seluruh ruangan itu. Seluruh penonton berlega ria.

"YAAAAAAAAAAAAAAAA~~~!!!!"teriak Suzuna kenceng banget. Tangannya sudah lepas dari genggaman Sena. Sena kaget mendengar itu, tapi ia tambah kaget lagi setelah melihat ke arah panggung. Semua penonton juga ikut - ikut kaget plus cengo' melihat apa yang ada di panggung. Pemandangan yang luar biasa mengerikan. Hiruma-dengan rambut hitam, pastinya-hampir mencium Mamori!!!!

Hiruma segera menghentikan aksinya dan melepaskan tangan Mamori. Ia lalu berlalu ke belakang panggung. Mamori yang tadi membuka mata spontan setelah lampu menyala hanya bisa ber-blushing ria!!! Mukanya merah padam.

Tirai panggung pun ditutup perlahan diiringi oleh suara narator yang gila tadi.

Dan, Angelia dan Demoner hidup bahagia selama - lamanya!!!!

*To Be Continued dengan nggak jelasnya*

Yg dikasih no =

[1] : dari kata Demon yang artinya iblis, setan dan sebagainya.


Author's note :

Fyuuuh... Akhirnya bisa update chapter 10 juga ^^
Yooosh, berkat dorongan dan desakan (baca : PAKSAAN) teman saya, Are-chan, akhirnya chapter 10 ini selesai dan bisa dipublish!
Thanks ya buat Are-chan yang udah mau ndorong (baca : MAKSA!) saya biar update nih cerita.
I hope I can update the chapter 11 as soon as possible

Last, Ja Matta Ne!

See you next time!!! *author lari pake Devil Bats Ghost sebelum dibunuh ma Are-chan*
Share:

0 comments:

Posting Komentar