Sabtu, 28 Agustus 2010

Chapter 2: Help From The Devil



Chapter 2 : Help From The Devil

Disclaimer : Eyeshield 21 is belong to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata 
Warning : OOC; Alternate Reality; Segala kata - kata kasar yang tersebar di cerita ini.

-XXX-

     Pagi yang cerah menjelang. Seorang cewek berambut merah kecoklatan sedang bersenandung kecil saat ia berangkat. 'Hem... Mood-ku hari ini kok enak banget yah? hehehe' pikirnya sambil senyam - senyum sendiri. Tak sadar ia, seorang set- eh cowok seperti setan di belakangnya.


'Nih cewek, bener - bener aneh ya? Pagi - pagi gini udah senyam - senyum gak jelas. Gue kerjain ah!' batin cowok itu, Hiruma. Ia pun sedikit menjegal kaki Mamori. Mamori yang tidak sadar pun terjatuh.

"Kyaaaaaaaa!" teriak Mamori.

GREB!

     Dan Hiruma -yang nggak berniat- menolongnya dengan memeluk pinggangnya. Muka mereka sangat dekat. Muka Mamori menjadi sangat merah. Hiruma juga kaget karena ia yang memang nggak tau bakalan jatuh, prediksi Mamori bakal jatuh sedikit, karena jegalan Hiruma juga nggak begitu pas buat ngejatuhin orang. Ia pun langsung membentak Mamori.

"Loe tuh kanapa sih, pake jatuh segala!" bentak Hiruma.

"Eh, so-sorry, aku tadi kesandung. So-sorry ya, Hiruma-kun," kata Mamori gelagapan.

"Tch!" decak Hiruma sambil melepaskan pelukannya.

'Dia emang nggak konsen,' pikir Hiruma. Mamori memegang dadanya. Ia merasakan detak jantungnya terasa lebih cepat. Mukanya masih merah sekali.

'Duh! Kok jantungku berdetak cepet ya?' pikir Mamori. Mereka masih terdiam. Mamori pun angkat bicara.

"Hiruma-kun, makasih ya,"

"Kau sudah mengucapkannya kemarin kan? Cewek aneh sialan!" jawab Hiruma datar sambil tak melupakan kata favoritnya, sialan. "Lagipula, kenapa kau senyam - senyum nggak jelas gitu di jalan! Apa keanehanmu itu membuatmu gila? Sepertinya panggilanmu berubah dari cewek aneh sialan jadi cewek gila sialan! "ejek Hiruma.

"Mou ... Hiruma-kun, aku punya nama! Dan namaku Anezaki Mamori! Ingat itu!" kata Mamori.

"Keh! Makanya jangan senyam - senyum di jalan! Dasar cewek aneh sialan!" balasnya sambil meninggalkan Mamori.

"Hei! Ah! Tunggu aku!" teriak Mamori sambil mengejar Hiruma.

-XXX-

     Sesampainya di sekolah, seluruh penghuni sekolah kaget sekaget - kagetnya melihat dua makhluk itu. Secara, mereka datang ke sekolah bareng, ditambah mereka baru kenal selain itu Mamori adalah satu - satunya cewek yang bisa ada di dekat setan Deimon, Hiruma Youichi. Ada yang hanya berbisik - bisik melihat mereka, ada yang hanya diam, kaget, takut dan ekspresi lain yang hampir sama. Intinya mereka terkejut dan mungkin ada yang sependapat mereka cocok. Setan dan hantu. Cocok kan? Mamori hanya tertunduk diam melihat penghuni sekolah yang memperhatikan mereka. Sedangkan Hiruma, cuek seperti biasa.

Whatever! Mamori pun sedikit menjaga jarak dengan Hiruma. Hiruma pun sedikit mempercepat langkahnya. Sesampainya di loker mereka berpisah. Saat di ruang loker, Mamori mengganti sepatunya dan ia melihat 2 orang cewek yang sedang ngobrol. 

'Apa aku coba aja ya menyapa mereka? Mungkin itu sedikit membantuku,' pikir Mamori. Ia pun berjalan mendekat. 2 cewek itu tidak menyadari kehadiran gadis itu. Tepat di samping mereka, Mamori menyapa dengan sedikit gugup. Tapi suara gugupnya justru terdengar mengerikan. 

"Selamat.. pagi..." sapanya. Kontan 2 cewek itu menoleh padanya. Saat mereka menoleh dan mengetahui siapa yang menyapa mereka, mereka langsung lari ketakutan. 

"Kyaaaaaaa!" teriak mereka. 

"Eh, eh, tunggu, tunggu dulu, aku kan hanya-" kata Mamori mencegah tapi 2 cewek itu sudah menghilang. 

"Haah.. Mereka lari lagi. Begini caranya kapan aku bisa punya temen?" keluh Mamori. Dari balik loker, ada siluet hitam yang menyeringai kecil.

-XXX-

     Hari itu Mamori berusaha mencari teman lagi. Tapi, seperti biasa, ia hanya bisa melihat orang yang ambil jalan 1000 langkah, teriak "kya-kya" ria dan ekspresi lain yang mungkin gak jelas banget. Hingga bel pulang, ia belum bisa dapat teman satupun. Ia pun duduk di depan koridor kelasnya. 

"Huuft! Hari ini juga belum bisa. Kapan dong aku bisa punya teman banyak?" keluhnya. Dia terduduk sambil cemberut. Tak ia sadari seseorang yang datang dari arah kirinya. 

"Hoy! Cewek gila sialan! Ngapain kau disitu? Gilamu sudah kumat ya?"teriak Hiruma. 

"NANI! Mou.. Hiruma-kun!"kata Mamori kaget sambil berdiri. Mukanya yang dari tadi cemberut jadi semakin cemberut. Hiruma hanya menyeringai kecil. "gezz! Mood-ku lagi nggak enak nih!" kata Mamori kesal. Hiruma hanya cuek sambil menggembungkan permen karetnya. 

"Lebih baik kau cepat pulang, cewek aneh sialan! Lebih baik kau lewat koridor ini sampai pojok belok kiri! Lebih cepet!" kata Hiruma sambil memandang koridor kosong di depannya. 

"Heh? Cepet? Aku belum pernah lewat situ! Emang itu jalan pintas untuk sampai gerbang ya?" kata Mamori bingung. 

"Ya! Gerbang ke rumah sakit jiwa! Kekekekeke!" katanya sambil pergi. 

"Hah! Awas kau Hiruma-kun!" teriak Mamori sambil pergi mengejar lelaki itu. Hiruma lalu berbelok ke kanan. Mamori bingung harus mengejar Hiruma atau pulang cepet lewat belokan kiri. 

'Lebih baik kubalas besok!' pikir Mamori. Iapun lalu berbelok ke arah kiri. 

"Dasar! Hiruma itu! seenaknya aja manggil orang pake kata 'sialan'! huft! Liat saja kau Hiruma-kun! Akan kubalas besok! Liat sa-"

BRAK!!

-ToBeContinued-
Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar