Chapter 3 : The New Friends
Disclaimer : Eyeshield 21 is belong to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata
Warning : OOC; Alternate Reality; Segala kata - kata kasar yang tersebar di cerita ini.
Warning : OOC; Alternate Reality; Segala kata - kata kasar yang tersebar di cerita ini.
-XXX-
BRAK!!
Mamori tertabrak seorang cewek yang membawa berkas kertas yang menumpuk hingga menutupi kepalanya. Berkas kertas itupun jatuh berserakan di atas lantai.
"ah, maaf, aku nggak liat!"kata Mamori meminta maaf.
"ah, aku juga! Maaf, berkasnya terlalu banyak, jadi aku nggak liat kamu."kata cewek itu yang juga meminta maaf.
"nggak pa - pa kok!"kata Mamori lembut. Lalu mereka pun memunguti berkas - berkas itu. Setelah selesai, Mamori memberikan berkas itu kepada gadis itu.
"terima kasih!"kata cewek yang ternyata berkacamata.
"sama - sama"jawab Mamori sambil tersenyum lembut. Cewek itu melihat dengan tatapan aneh. Ia tak takut, tapi sedikit terpesona.
"i, iya"balas cewek kacamata tadi.
"sini, aku bawakan ya!"tawar Mamori. Cewek itu hanya mengangguk lalu memberikan sebagian kepada Mamori. Mereka pun berjalan ke arah ruang Komite Kedisiplinan.
"anu.. Boleh aku tahu namamu?"tanya Mamori. "wa, watashi no namae wa Serizawa Ako"katanya.
"oh, Serizawa Ako. Boleh aku memanggilmu, Ako-chan?"tanya Mamori. "eh, anu, boleh kok"jawab Ako.
"oh ya? Ok, sekarang, watashi namae wa Anezaki Mamori desu. Dozou yoroshiku onegaishimasu! kau boleh memanggilku Mamori-chan!"kata Mamori.
"un. Mamori-chan!"kata Ako.
"ah, maaf, aku nggak liat!"kata Mamori meminta maaf.
"ah, aku juga! Maaf, berkasnya terlalu banyak, jadi aku nggak liat kamu."kata cewek itu yang juga meminta maaf.
"nggak pa - pa kok!"kata Mamori lembut. Lalu mereka pun memunguti berkas - berkas itu. Setelah selesai, Mamori memberikan berkas itu kepada gadis itu.
"terima kasih!"kata cewek yang ternyata berkacamata.
"sama - sama"jawab Mamori sambil tersenyum lembut. Cewek itu melihat dengan tatapan aneh. Ia tak takut, tapi sedikit terpesona.
"i, iya"balas cewek kacamata tadi.
"sini, aku bawakan ya!"tawar Mamori. Cewek itu hanya mengangguk lalu memberikan sebagian kepada Mamori. Mereka pun berjalan ke arah ruang Komite Kedisiplinan.
"anu.. Boleh aku tahu namamu?"tanya Mamori. "wa, watashi no namae wa Serizawa Ako"katanya.
"oh, Serizawa Ako. Boleh aku memanggilmu, Ako-chan?"tanya Mamori. "eh, anu, boleh kok"jawab Ako.
"oh ya? Ok, sekarang, watashi namae wa Anezaki Mamori desu. Dozou yoroshiku onegaishimasu! kau boleh memanggilku Mamori-chan!"kata Mamori.
"un. Mamori-chan!"kata Ako.
-XXX-
Selang beberapa lama, seorang cewek berambut coklat panjang datang dari arah berlawanan. "Ako-chan! Kau lama sekali!"kata cewek itu.
"gomen ne,"jawab Ako.
"huh! Kau membuatku menunggu terlalu lama di ruang ini! Eh disebelahmu itu siapa?"tanya cewek berambut coklat itu.
"eh, dia ya?"tanya Ako balik.
"dia Anezaki Mamori. Dia kutabrak tadi di tengah jalan lalu dia membantuku membawakan berkas ini."jelas Ako panjang lebar.
"oh, hey, na, namaku Amamiya Sara, salam kenal,"kata cewek yang bernama Sara itu dengan sedikit gagap.
"Sara, boleh aku memanggilmu Sara-chan? Kau boleh memanggilku Mamori-chan kok!"kata Mamori bersemangat.
"i, iya, Mamori-chan, kau boleh,"kata Sara lagi yang entah hari itu suaranya agak gagap.
"sebaiknya kita segera melanjutkan pekerjaan kita, Sara-chan"kata Ako kemudian.
"ah, ya!"sahut Sara. Mereka pun lalu pergi ke arah Ruang Komite Kedisiplinan, dimana Sara dan Ako menjadi salah dua anggotanya. Seperti namanya, "Komite Kedisiplinan", dimana mereka mendisiplinkan murid - muridnya yang tidak mematuhi peraturan. Seperti mengeluarkan baju, tidak memakai atribut yang lengkap, membawa peralatan yang tidak perlu yang nantinya akan mereka sita dan lain sebagainya. Tapi, mereka tak pernah menyita ataupun memarahi salah seorang murid yang justru melanggar itu semua. Yang bajunya dikeluarkan, tak berdasi, tukang tenteng senjata dan tuan pembuat onar sekolah. Siapa lagi kalau bukan Youichi Hiruma. Tak ada yang bisa memarahi setan sepertinya. Meski terkadang berani menegurnya, Komite Kedisiplinan tak bisa mendisiplinkan dia. Mereka takut jika rahasia mereka terbongkar olehnya, karena Mr. Blackmailer itu menyimpan seluruh rahasia murid SMA Deimon.
Sesampainya di ruang Komite Kedisiplinan, mereka lalu menyimpan berkas - berkas itu ke file - file di lemari yang tersedia dengan urut. Cukup lama dan yang terdengar dari dalam ruang itu hanya Ako dan Sara yang tengah bercakap - cakap tentang dimana lemari ini, file berkas ini di bagian mana dan sebagainya, sementara Mamori hanya terdiam, dia hanya menyimpan berkas itu di file yang seharusnya dengan benar dan dia juga mencari sendiri dimana file - file berkasnya itu meski dia tak tahu sebelumnya. Setelah selesai, mereka menutup pintu ruangan dan berjalan pulang.
"makasih ya Mamori-chan, kamu sudah mau bantu kami"kata Ako.
"ya! Nggak pa - pa kok! Aku malah seneng bisa bantu kalian!"jawab Mamori. Dalam perjalanan pulang, Mamori lebih banyak diam daripada bicara. 'duh! Kalau gini keadaannya, aku ngerasa nggak enak! Apa lebih baik aku pura - pura mau duluan aja ya? Bilang kalau aku lupa ada urusan mendadak?'pikir Mamori sementara dua temen kedua dan ketiganya masih sibuk ngobrol. "anu, sumimasen, aku boleh pulang duluan nggak? Aku lupa kalau hari ini aku ada rencana sama keluargaku,"kata Mamori.
"ah, ya nggak pa - pa kok! Kami bisa pulang berdua!"kata Sara.
"i, iya Mamori-chan! Kalau itu penting lebih baik pulang saja!"tambah Ako.
"hontou ni? Arigatou! Aku pulang dulu ya! Ja ne!"kata Mamori sambil berlari pergi dan melambaikan tangan pada kedua temannya. Dua cewek itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"gomen ne,"jawab Ako.
"huh! Kau membuatku menunggu terlalu lama di ruang ini! Eh disebelahmu itu siapa?"tanya cewek berambut coklat itu.
"eh, dia ya?"tanya Ako balik.
"dia Anezaki Mamori. Dia kutabrak tadi di tengah jalan lalu dia membantuku membawakan berkas ini."jelas Ako panjang lebar.
"oh, hey, na, namaku Amamiya Sara, salam kenal,"kata cewek yang bernama Sara itu dengan sedikit gagap.
"Sara, boleh aku memanggilmu Sara-chan? Kau boleh memanggilku Mamori-chan kok!"kata Mamori bersemangat.
"i, iya, Mamori-chan, kau boleh,"kata Sara lagi yang entah hari itu suaranya agak gagap.
"sebaiknya kita segera melanjutkan pekerjaan kita, Sara-chan"kata Ako kemudian.
"ah, ya!"sahut Sara. Mereka pun lalu pergi ke arah Ruang Komite Kedisiplinan, dimana Sara dan Ako menjadi salah dua anggotanya. Seperti namanya, "Komite Kedisiplinan", dimana mereka mendisiplinkan murid - muridnya yang tidak mematuhi peraturan. Seperti mengeluarkan baju, tidak memakai atribut yang lengkap, membawa peralatan yang tidak perlu yang nantinya akan mereka sita dan lain sebagainya. Tapi, mereka tak pernah menyita ataupun memarahi salah seorang murid yang justru melanggar itu semua. Yang bajunya dikeluarkan, tak berdasi, tukang tenteng senjata dan tuan pembuat onar sekolah. Siapa lagi kalau bukan Youichi Hiruma. Tak ada yang bisa memarahi setan sepertinya. Meski terkadang berani menegurnya, Komite Kedisiplinan tak bisa mendisiplinkan dia. Mereka takut jika rahasia mereka terbongkar olehnya, karena Mr. Blackmailer itu menyimpan seluruh rahasia murid SMA Deimon.
Sesampainya di ruang Komite Kedisiplinan, mereka lalu menyimpan berkas - berkas itu ke file - file di lemari yang tersedia dengan urut. Cukup lama dan yang terdengar dari dalam ruang itu hanya Ako dan Sara yang tengah bercakap - cakap tentang dimana lemari ini, file berkas ini di bagian mana dan sebagainya, sementara Mamori hanya terdiam, dia hanya menyimpan berkas itu di file yang seharusnya dengan benar dan dia juga mencari sendiri dimana file - file berkasnya itu meski dia tak tahu sebelumnya. Setelah selesai, mereka menutup pintu ruangan dan berjalan pulang.
"makasih ya Mamori-chan, kamu sudah mau bantu kami"kata Ako.
"ya! Nggak pa - pa kok! Aku malah seneng bisa bantu kalian!"jawab Mamori. Dalam perjalanan pulang, Mamori lebih banyak diam daripada bicara. 'duh! Kalau gini keadaannya, aku ngerasa nggak enak! Apa lebih baik aku pura - pura mau duluan aja ya? Bilang kalau aku lupa ada urusan mendadak?'pikir Mamori sementara dua temen kedua dan ketiganya masih sibuk ngobrol. "anu, sumimasen, aku boleh pulang duluan nggak? Aku lupa kalau hari ini aku ada rencana sama keluargaku,"kata Mamori.
"ah, ya nggak pa - pa kok! Kami bisa pulang berdua!"kata Sara.
"i, iya Mamori-chan! Kalau itu penting lebih baik pulang saja!"tambah Ako.
"hontou ni? Arigatou! Aku pulang dulu ya! Ja ne!"kata Mamori sambil berlari pergi dan melambaikan tangan pada kedua temannya. Dua cewek itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
-XXX-
Dalam jalan lain menuju rumahnya, Mamori berjalan sendiri. "huft.. Mungkin mereka sedikit kesal tapi nggak apalah karena aku udah punya 3 temen sekarang!" gumam Mamori senang. Jalan yang kini ia lewati itu adalah jalan dimana toko - toko berbagai macam berdiri dan terbuka. Toko 24 jam Son Son, toko peralatan olahraga, toko pernak - pernik, toko bangunan, toko kue sus Kariya, hey, kue sus..? Mamori berhenti di depan toko kue sus dengan tulisan "Kariya" di atasnya.
Dia memandang toko itu tak berkedip. Dia pun lalu merogoh dompetnya dan melihat isinya. 'umm, masih cukup banyak..' pikir Mamori. Mamori pun tersenyum lalu masuk ke toko kue itu. Di dalam toko kue itu, Mamori langsung melihat display kue sus di depan pegawainya. Mamori lalu memilih kue - kue itu. Kebanyakan ia memilih rasa vanilla. "aku pilih ini, ini dan ini, eh, ini juga!"kata Mamori memilih - milih kue sus itu yang terlihat enak.
"anda pesan cukup banyak juga ya, untuk ukuran anak perempuan,"canda pegawai itu. Mamori hanya tersenyum.
"saya sangat suka kue sus, tuan. Terutama kue sus disini! Rasanya sangat enak! Apalagi krim vanilla! Serasa meleleh di lidah!"jawab Mamori berbinar - binar. Pegawai itu hanya tersenyum yang lebih terlihat menyeringai kecil di balik topinya.
"baik, ini pesanan anda nona,"kata pegawai itu sambil menyerahkan bungkusan kue - kue sus tadi.
"arigatou!"balas Mamori sambil tersenyum. Pegawai itu hanya balas tersenyum kecil. Mamori lalu keluar toko itu dengan perasaan yang bahagia. Dia dapat teman baru daaaaaan yang paling utama dia dapat BANYAK KUE SUS hari ini! Tak jauh dari sana, seorang cowok berambut spike menyengir lebar.
'akhirnya kudapatkan juga kelemahanmu, cewek aneh sialan!' batin cowok itu. Iapun lalu berlalu pergi meninggalkan topi bertuliskan "KARIYA BAKERY"
Dia memandang toko itu tak berkedip. Dia pun lalu merogoh dompetnya dan melihat isinya. 'umm, masih cukup banyak..' pikir Mamori. Mamori pun tersenyum lalu masuk ke toko kue itu. Di dalam toko kue itu, Mamori langsung melihat display kue sus di depan pegawainya. Mamori lalu memilih kue - kue itu. Kebanyakan ia memilih rasa vanilla. "aku pilih ini, ini dan ini, eh, ini juga!"kata Mamori memilih - milih kue sus itu yang terlihat enak.
"anda pesan cukup banyak juga ya, untuk ukuran anak perempuan,"canda pegawai itu. Mamori hanya tersenyum.
"saya sangat suka kue sus, tuan. Terutama kue sus disini! Rasanya sangat enak! Apalagi krim vanilla! Serasa meleleh di lidah!"jawab Mamori berbinar - binar. Pegawai itu hanya tersenyum yang lebih terlihat menyeringai kecil di balik topinya.
"baik, ini pesanan anda nona,"kata pegawai itu sambil menyerahkan bungkusan kue - kue sus tadi.
"arigatou!"balas Mamori sambil tersenyum. Pegawai itu hanya balas tersenyum kecil. Mamori lalu keluar toko itu dengan perasaan yang bahagia. Dia dapat teman baru daaaaaan yang paling utama dia dapat BANYAK KUE SUS hari ini! Tak jauh dari sana, seorang cowok berambut spike menyengir lebar.
'akhirnya kudapatkan juga kelemahanmu, cewek aneh sialan!' batin cowok itu. Iapun lalu berlalu pergi meninggalkan topi bertuliskan "KARIYA BAKERY"
-ToBeContinued-
0 comments:
Posting Komentar