Senin, 06 Desember 2010

Chapter 11 : The Concert And The Epilogue of Drama

Disclaimer : Eyeshield 21 is belong to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata
Warning : OOC; Alternate Reality; Segala kata - kata kasar yang tersebar di cerita ini. Pairingnya jadi bejibun! Romance menebar dimana - mana! Lagu banyak yang nggak nyambung!

Disclaimer song : Thank You My Teens by YUI, Ai Uta by GReeeeN, Flower by BACK-ON, Love Song by Luna Sea

-XXX-

Saat selesai drama, Mamori sudah mengganti bajunya dengan baju se
ragamnya yang berwarna hijau. Ia melihat dua cewek cowok yang sedang berjalan ke arahnya. Suzuna dan Sena.

"Mamo-nee! Kau tadi sungguh mengagumkan! Aktingmu seperti sungguhan! Sugooooi~!"kata Suzuna dengan cerianya.

"Iya, Mamori-neechan! Kau sungguh hebat!"ucap Sena juga.

"Arigatou gozaimasu!"ucap Mamori sambil tersenyum.

"Oh ya, Mamo-nee, by the way, mana si 'Demoner' itu?"tanya Suzuna dengan antena menunjuk - nunjuk Mamori seperti mendapat sinyal wi-fi yang kuat. Muka Mamori langsung blushing mendadak seperti kepiting rebus. Ia mengingat kembali kejadian sekitar setengah jam yang lalu. Dimana si 'Demoner' itu mendadak mau meng-kissnya.

"Ano... Di, dia sudah pergi dari tadi. E, emang kenapa Suzuna-chan?"tanya Mamori terbata - bata. "Nggak. Nggak apa - apa. Oh ya, You-nii mana ya? Dari tadi nggak kelihatan. Bukannya dia sutradaranya?"tanya Suzuna sambil melihat ke sekeliling dengan tersenyum jahil.

BLUSH!

Muka Mamori tambah merah mendengar nama setan itu. Wajahnya memanas dan detak jantungnya menjadi lebih cepat. Sementara antena Suzuna masih saja nunjuk ke Mamori*boleh ikutan hotspotan disekitar situ? Bletak!!! Emang hotspot area apa?!*.

"Hi, Hiruma-kun... Di, dia sejak... Awal drama pergi entah kemana kan? Dari tadi aku juga tak melihatnya.."kata Mamori tergagap.

"oh, gitu...."kata Suzuna dengan cengiran.

"Oh ya, ngomong - ngomong, nanti bakal ada Hanabi sebagai penutupan pensi sekitar pukul 20.00 bebarengan dengan Konser The Blood yang juga akan diselenggarakan pukul 19.00, kalian datang kan?"tawar Mamori mengalihkan pembicaraan.

"Hanabi??? Ikut! Aku mau ikut lihat! Kita ikut ya Sena-kun!"kata Suzuna sambil tersenyum lebar.

"I, iya Suzuna,"jawab Sena sambil senyum ke Suzuna.

"YA~!!! Ntar temenin aku ya!"teriak Suzuna senang. Sena hanya tersenyum kecil melihat gadis manis itu.

"ehm, ehm, cie, cie, ihiiiir!!! Ntar malem ada yang mau kencan nih!!"goda Mamori. Muka kedua sejoli itu langsung memerah.

"iiih, Mamo-nee ini!!! Mentang - mentang tadi mau dicium You-nii aja!"ucap Suzuna sebal.

"Hah?! Kau... Tahu... Siapa Demoner itu?"kata Mamori heran.

"Dilihat sekilas sudah jelas. Dia pasti tadi keluar buat melunturkan cat pirangnya. Dan kembali dengan rambut sudah hitam seperti dulu."jelas Suzuna.

"jadi, yang kau maksud tadi... Hiruma-senpai?"ucap Sena kaget juga. Suzuna mengangguk senang.

"so, kau tadi menggodaku, Suzuna-chan????"ucap Mamori kesal.

"ehehehe, iya"kata Suzuna dengan pose 'peace mbak, aku ra ngejak padu kowe'. Mamori hanya sweatdrop.

"Demo... Mamo-nee... Ano... Kau jadi cantik banget. Hontou ni kirei."puji Suzuna.

"iya. Mamori-neechan sudah lama, aku nggak liat wajah Mamori-neechan."ucap Sena pula.

"Arigatou, Suzuna-chan. Gomen ne, Sena-kun. Kau pasti ingat saat itu kan?"kata Mamori kemudian. Seakan terlintas kenangan masa lalunya, Sena mengangguk pelan.

"Demo, Mamori-neechan, kau sudah SMA, sedangkan kejadian itu saat kau masih SD kan? Sebaiknya, dilupakan saja. Nggak baik buat neechan."ucap Sena dengan lancarnya.

"Arigatou. Tumben kau optimis Sena."kata Mamori sedikit menyindir adiknya.

"a...aku kan hanya ngomong yang bi..biasa di tv. Tapi kalau Mamori-neechan masih pengen gaya rambut gitu, ya nggak papa kok."ucap Sena membalikkan kata - katanya.

"Berubah lagi.."komentar Suzuna. Sedangkan Mamori hanya sweatdrop.

"Ya sudah tak perlu dibahas lagi. Semua sudah selesai. Kita jalan - jalan saja dulu disini."tawar Mamori.

"Baiklah!"jawab Sena.

"Ya~!"

"Jangan lupa ya, pukul 18.30 kalian sudah stand by disini."kata Mamori mengingatkan. "Baik!!"jawab Duo S [SenaSuzu] kompak.

Sementara, di tempat penyiaran, seorang setan tersenyum tipis melihat percakapan yang ada di bawah. "Mission Succes."ucapnya pelan.

-XXX-


In Deimon High School At 18.30

Seorang gadis berambut biru gelap berpakaian jaket jeans biru dengan t-shirt biru muda yang menjadi favoritnya. Di kakinya yang terbalut rok jeans mini dengan legging hitam kini tak terpasang inline skate, melainkan sepatu boots biru. Sepertinya dia mau menghabiskan malam ini dengan santai. Mata ungu turqoise-nya terlihat ceria. Berbinar cerah. Dari kejauhan, terlihat dua orang mendekati dirinya. Ia lalu menoleh kepada mereka dan memanggil mereka sambil melambaikan tangan.

"Sena! Mamo-nee!"teriaknya.

"Suzuna-chan!"kata Mamori membalas seruan Suzuna.

"Suzuna..."ucap Sena juga. Mamori mengenakan jaket jeans berwarna biru tua dan t-shirt pink sebagai atasan. Bawahannya, ia mengenakan rok jeans mini berwarna biru tua pula dan legging berwarna hitam serta boots merah terpasang manis di kakinya. Sedangkan adiknya mengenakan jaket hijau tua dengan t-shirt putih dan celana jeans serta sepatu kets di kakinya.

"Suzuna-chan sudah lama nunggu?"tanya Mamori.

"Nggak kok, Mamo-nee!"jawab Suzuna sambil tersenyum.

"Suzuna, kau terlihat beda dengan bootsmu itu."puji Sena.

"ma, masa'?"kata Suzuna bingung.

"kau terlihat lebih... Lebih... Cantik.."kata Sena dengan semburat merah di pipinya dan dengan sukses pula membuat Suzuna blushing.

"cieeee.. Ternyata Sena udah besar yah..."goda Mamori lagi.

"iiih Mamo-nee ini!"teriak Suzuna sebal.

"Baiklah, bagaimana kalau kalian jalan - jalan dulu sambil nunggu Konser The Blood, gimana? Banyak stand - stand menarik loh!"tawar Mamori.

"Mamori-neechan sendiri?"tanya Sena heran.

"ehehe, Ako dan Sara meng-smsku untuk menemani mereka."kata Mamori sambil mengeluarkan handphonenya yang menunjukkan sms dari Ako.

"Ya sudah deh, kita berdua aja,"kata Sena menenangkan Suzuna.

"iya. Selamat berkencan yah!!"kata Mamori sambil menggoda mereka lagi. Suzuna tak ambil pusing. Dia sudah menarik Sena untuk lari daripada jadi bahan godaan sang kakak. Sementara Mamori menunggu Ako dan Sara di depan gedung sekolahnya.

Dari kejauhan terlihat dua orang gadis berkacamata dan berambut coklat panjang menghampiri dirinya. "Mamo-chan!!!"panggil Ako dan Sara.

"Ako-chan! Sara-chan!"panggil balik Mamori.

"Sudah lama ya?"tanya Ako.

"Nggak kok. Baru saja nyampai."kata Mamori sambil tersenyum lembut.

"Mamo-chan jadi cantik banget yah!"puji Sara.

"Arigatou, Sara-chan!"kata Mamori sambil tersenyum.

"Pasti nanti banyak yang akan memintamu sebagai pacar!"kata Ako.

"Ako-chan, kau ini bisa aja!"kata Mamori tersipu.

"Dan kau akan populer!"kata Sara.

"Tapi... Jangan lupakan kami ya.."ucap Ako pelan. Mamori terkejut.

"Kami takut, jika nanti kau populer, kau akan lupa kepada kami, Mamo-chan.."ucap Sara sedikit bergetar. Mata biru Mamori menatap kedua sahabatnya itu. "Kau akan menjadi cewek populer dan gabung di geng populer..."kata Sara lagi.

"... Dan pada akhirnya, kau berubah..."sambung Ako.

Ku ingin temanku memikirkan hal baik tentangku
Bahkan sedikit saja

"Tenang saja, Ako-chan, Sara-chan."ucap Mamori kemudian. "I never be change. I'll be Mamori Anezaki."lanjutnya sambil tersenyum. "aku takkan melupakan sahabat pertamaku ini!"kata Mamori lagi sambil tersenyum. "Kalian orang pertama yang menerimaku sebagai sahabat kalian. Kalian orang yang akan bersedih jika aku bersedih. Kalian orang yang akan tertawa melihatku berhasil. Kalian juga orang yang pasti akan selalu mendukungku untuk meraih mimpiku kan?"kata Mamori lembut.

Bertemu orang - orang yang baru yang memberiku
Semangat untuk meraih mimpiku

"Tentu saja, Mamo-chan! Kami akan selalu mendukungmu! Kau juga harus mendukung kami ya!"kata Sara ceria.

"Aku juga Mamo-chan! Dukung aku yah! Aku pasti juga akan selalu mendukungmu pula!"

Jadi aku sungguh berterima kasih...

"Tentu saja, Ako-chan, Sara-chan. Terima kasih untuk ucapan kalian."ucap Mamori sambil tersenyum lembut. Mereka pun lalu tertawa bersama. 'Yah, Arigatou gozaimasu, watashi no tomodachi'pikir Mamori sambil tersenyum.

Thank You My Friends...

-XXX-


On The Stage In School Yard At 19.00

Sebuah panggung mewah dengan pencahayaan terang terlihat dari lapangan SMA Deimon. Beberapa peralatan musik tertata di atas panggung itu. Beberapa penonton sudah berada di depan panggung. Suzuna dan Sena juga sudah berada di antaranya, sekitar baris tengah ke depan. Sementara Mamori, Ako dan Sara berada di antara baris tengah ke belakang. Sang panitia mengarahkan dan muncullan Band The Blood di atas panggung.

Band yang akhir - akhir ini sedang naik daun terdiri dari 2 orang anggota tetap. Yang satu memetik gitar, penulis lagu serta penyanyi, yang bernama Akaba Hayato. Ia memiliki mata yang berwarna merah yang tertutup dengan sunglasses biru yang ia kenakan. Selain itu, rambutnya juga berwarna merah pula. Pakaiannya pun juga. Jaket merah, t-shirt hitam dan jeans hitam. Terlihat mencolok di antara orang - orang.

Yang satu lagi, adalah Dancer-nya. Dibilang begitu karena di setiap performancenya, orang ini selalu saja menari dengan pom - pom cheers yang ia dapat dari teman cewek Cheers-nya. Oh ya, dia cowok lho! Namanya Mizumachi Kengo. Ia mempunyai rambut pirang dan biasanya selalu mengenakan kaus tanpa lengan berwarna orange serta mengenakan celana seperempat berwarna hijau lumut. Ia hanya menjadi penari dengan mengikuti irama petikan gitar Akaba.

Dan nama The Blood itu sendiri adalah kombinasi nama mereka, yaitu "Aka" dan "Mizu". Aka berarti Merah sedangkan Mizu berarti Air. Dan jika digabungkan, air yang berwarna merah hanya satu yaitu, Darah. Jadi deh, The Blood.

Para cewek pun langsung jejeritan histeria melihat penampilan Akaba yang cukup mempesona. "Nha~! Akaba! Ternyata banyak juga fansmu!"teriak Mizumachi.

"Fuu... Mereka memang seperti itu sejak melihat penampilan kita yang pertama kali."ucap Akaba.

"Persiapkan alat - alat kalian!"perintah seorang lelaki dari belakang panggung.

"Baik."jawab Akaba.

"Nha~! Waktunya menari!"kata Mizumachi sambil membuka bajunya [?] yang langsung diteriaki oleh seorang lelaki berambut biru gelap.

"Mizumachi! Pakai bajumu!"teriak lelaki itu. Mizumachi lalu menoleh ke cowok itu.

Cowok berambut biru gelap dengan mata yang -mirip Rinnegan-nya Pain di Naruto- berwarna biru pula. Di sampingnya terlihat seorang gadis berambut orange bergelombang menggunakan jaket jeans hitam dan tank top pink serta jeans biru bersamanya. "Iya, iya, Kakei,"kata Mizumachi sambil mengerucutkan bibirnya. "Kalian datang kesini juga ya, Kakei, Shibuya?"tanya Mizumachi.

"Iya! Kami baru saja dapat tiket konsernya!"kata gadis berambut orange tadi, Shibuya Maki. "Oh ya, Otohime-chan juga nanti akan datang, dia telat nanti."tambah Maki. "Sampai konser berakhir, tetap pakai bajumu Mizumachi!"perintah Kakei Shun. "Baiklah, Kakei~!"jawab Mizumachi.

Dari sisi kiri belakang, terlihat seorang gadis berambut biru muda dengan seorang lelaki berambut hitam yang tengah menyisir rambut depannya. "Eh, itu Akaba sudah mau tampil! Gara - gara kau Kotaro, kita tak bisa berada di bagian depan!! Kau terlalu lama menyisir tadi!"ucap gadis itu kesal.

"Ah, Julie, menyisir itu adalah kegiatan paling SMART yang pernah kulakukan [?]!! Orang smart yang menyisir rambutnya dua menit sekali akan mendapat keberuntungan yang banyak [ajaran dari mana tuh?]! Apa nggak SMART tuh?"kata lelaki bernama Kotaro itu dengan masih menyisir rambutnya.

"Apa kau bisa, nggak ngomong "smart" sehari aja?"tanya Julie dengan sweatdrop.

"Aku pasti akan menjadi manusia paling nggak SMART dong!"jawab Kotaro. Julie tambah sweatdrop mendengar jawaban pacarnya itu.

Di tempat lain pula, sisi tengah bagian kanan, terlihat tiga orang pemuda. Yang satu berbadan besar dan kekar, berambut kuning cepak, dan yang satu berkacamata. "Sepertinya konsernya akan dimulai. Rasanya jadi mau kentut."kata yang berbadan kekar.

"Astaga jangan disini Otawara!"teriak yang berkacamata.

"BAHAHAHAHA~!"tawa lelaki bernama Otawara itu seakan tak peduli ucapan yang berkacamata.

"Kak Otawara, Kak Takami benar.."ucap yang berambut kuning cepak.

"Oh ya, ngomong - ngomong, mana Wakana dan Shin, Sakuraba?"tanya lelaki bernama Takami itu.

"Oh ya mereka-"ucapan Sakuraba terputus oleh sebuah larangan seorang cewek.

"Shin, jangan kau pegang itu!!"larang gadis berrambut hitam dan diikat pony tail.

"Tak apa - apa."jawab lelaki bernama Shin itu.

"Wakana!"teriak Sakuraba.

"eh...? Ah, ja-"

KRAK!!

Suara benda dipecah terdengar kecil. "A-ada apa?"Takami segera mendekati mereka.

"Shin meremukkannya..."ucap Wakana kecil.

"... Eh??"Takami bingung. Shin segera memperlihatkan sebuah ponsel kecil berwarna hitam yang kini sudah tak berbentuk ponsel lagi alias remuk jadi 2 bagian.

"..selamat tinggal handphone ku...."ucap Wakana merelakan handphone-nya yang sudah diremukkan oleh Shin.

Kembali ke panggung. Akaba mulai menyetel gitar merahnya. Beberapa additional player mulai berdatangan. "Konbanwa minna-san."ucap Akaba.

"Konbanwa~"salam yang cewek - cewek.

"Malam ini, saya akan mempersembahkan 3 buah lagu. Yang pertama Ai Uta, Flower dan Love Song. Saya harap anda sekalian suka dengan 3 lagu itu"ucap Akaba. Si Drummer lalu memberi aba - aba. Terdengar petikan gitar Akaba mengawali lagu ini. Sementara Mizumachi bergerak mengikuti ritme. Ia lalu menyanyikan liriknya.

"Hey, satu - satunya cintaku"
Dengar apa yang akan kukatakan dan jangan tertawa
Aku tahu "I love you" terdengar dangkal
Tapi aku tak dapat menjelaskan dengan kata lain
Lihat! Kau mengira itu menyenangkan dan tertawa lagi

Apa kau senang dengan jalan yang telah kau pilih?
Aku harap aku tahu

Memasuki Reefrain, para pemain pun mulai bernyanyi bersama

Menghabiskan hari dengan tertawa dan menangis
Di sisimu, bersama denganmu
Telah memberi arti pada hidupku
Ku kan mencurahkan lagu cinta ini padamu...

Akaba lalu memetik gitar lagi.

"Hey, apa yang kita bicarakan tentang hari itu?"
Aku berhati - hati pada hari kita pertama bertemu
Begitu banyak yang terjadi sejak saat itu,
termasuk beberapa pertengkaran
Kita menghabiskan waktu itu dengan mengetahui satu sama lain

Kita bertemu di bawah langit Maha luas ini
Dan aku telah jatuh cinta selamanya...

Menghabiskan hari dengan tertawa dan menangis
Di sisimu, bersama denganmu
Telah memberi arti pada hidupku
Ku kan mencurahkan lagu cinta ini padamu...

Maafkan aku yang selalu menyebabkanmu masalah
Kita menghabiskan setiap waktu bersama, kan?
Kita berdua menandai hari itu
Aku akan mengumpulkan pikiran yang kususun
Dan mengirimkanmu sebuah lagu canggung
Ku menyatakan pada Tuhan bahwa "Aku sangat mencintaimu"
Dari sekarang, aku akan memegang tanganmu

Salah satu gitaris langsung mengambil mikenya.

Sepanjang aku masih mempunyai suara
Aku akan menyanyikan cintaku di sampingmu
Dan walaupun ku menua dan suaraku memudar
Ku kan selalu memegang tanganmu

Semua personel lalu bernyanyi bersama lagi

Aku tak dapat menjelaskanmu
bagaimana yang kurasakan hanya dengan "terimakasih"
Kita kan membagi air mata dan tawa hidup ini,
ketakutan dan kebahagiaan hidup ini
Dan membuatnya melewati malam
Ku kan menyanyikan cintaku bersama denganmu

Akaba lalu menutup lagu itu dengan petikan khas gitarnya. Penonton lalu bertepuk tangan meriah. Lagu yang cukup manis sebagai pembuka. Mamori juga bertepuk tangan.

"Bagus banget ya."ucap Ako.

"eh, eh, gimana kalau ntar pas Hanabi, kita ke atap gedung! Kita bisa liat The Blood nyanyi juga kembang api di atas! Gimana?"tawar Sara.

"Oke!"jawab Mamori dan Ako.

The Blood lalu beristirahat sejenak. Panggung mulai diadakan lomba - lomba. Hingga sekitar mendekati pukul 19.30, Akaba dkk naik kembali ke panggung. Membawakan lagu Flower.

Akaba memulai lagi dengan petikan gitarnya. Ia mulai menyanyikan syairnya.

ku yakin bahwa pertemuanku denganmu
bukanlah hanya keberuntungan saja
ku tak tahu mengapa ku tiba - tiba merasakan hal ini
kita akan melanjutkan perjalanan kita ke tempat yang lainnya
dan kusadari bahwa hanya waktu dan bunga kita yang sedang bermekaran

Seorang gitaris tadi ikut bernyanyi bersama Akaba.

ku tak bisa jujur dan berterimakasih padamu
ku sungguh - sungguh membenci bagian dari diriku ini
meski hanya satu kata ku tak bisa mengatakannya dengan mulutku
ku mencoba mencari jalan keluarnya dari dalam hatiku

Akaba bernyanyi sendiri lagi.

waktu berputar dan berputar kembali everyday
karena ku sangat membenci itu, aku mencoba berteriak dan mengikuti bayangan itu day by day
are you ready? ini adalah perlombaan menuju tempat dimana kenangan yang buruk tumbuh
we always made some noise everywhere

Kini giliran sang bassist mengambil alih bagian rap.

waktu itu cuaca sedang panas, kau berbisik
saat itu, kata - kata terakhir itu
senyum maluku muncul dan memaksaku mengatakan 'aku ingin bersamamu'
suatu hari air akan muncul dan membuat bunga mekar

(dan bunga itu takkan pernah mengering!!!)

Akaba dan gitaris tadi bernyanyi lagi.

meskipun segalanya mungkin berakhir terpisah - pisah
hancur dan akan menghilang
kita masih percaya pada hari - hari yang kita habiskan bersama
ku yakin bahwa akan ada hal yang takkan pernah berubah, flower

Gitaris itu bernyanyi sendiri kini dengan masih memetik gitarnya.

karena serpihanmu yang hancur
melarikan diri dan jatuh di telapak tanganku
akan kudapatkan semua serpihan itu dan kusatukan mereka kembali
seperti membuat puzzle tentangmu, yeah

Sang bassist mulai menge-rap.

uh... we make a harmony
just like a flower melody
kita bersinar bagaikan diamond ring
so i wanna say to you

Akaba dan si gitaris bernyanyi bersama lagi.

ku tak bisa jujur dan berterimakasih padamu
karena telah sungguh - sungguh mencintaiku
kenangan antara kau dan aku akan selalu dan selamanya bersinar di dalam hati kita

ku tak bisa jujur dan berterimakasih padamu
karena telah sungguh - sungguh mencintaiku
meskipun waktu terlewati seperti sekarang
kan ada jalan panjang yang harus diikuti disana
di antara tempat ini, flower

Akaba kembali mengakhiri lagu dengan petikan gitar. Semua orang mulai bertepuk tangan meriah. Mamori merasa tangannya ditarik seseorang yang tak lain adalah Ako. "Ako-chan! Kita mau kemana?"tanya Mamori.

"Ke atap sekolah!"jawab Ako. Sementara Sara sudah mendahului di depan.

-XXX-


In Rooftop of School at 19.45

Mamori masih tetap diseret oleh Ako sedangkan Sara sudah berada di depan pintu atap sekolah. Sara lalu membuka pintu itu dan terlihat lantai kosong dengan pagar besi di sekelilingnya dan pemandangan langit malam dengan bintang yang bertaburan di atasnya. Terlihat 2 orang cowok yang sudah ketiga gadis itu kenal.

"Jun! Kei!"teriak Sara.

"Ah, kalian!"sapa dua cowok bernama Jun dan Kei.

"Sudah lama?"tanya Ako.

"Kami juga baru datang kok! Santai aja kali!"kata Jun. Sara cuma senyum - senyum gaje. Tambah Ako malah. Mamori yang merasa mengganggu berpikir 'pergi ah, ntar ganggu'.

"ehm, ehm, aku ke sana dulu ya!"kata Mamori sambil nunjuk ke pojok atap yang dekat dengan gudang. "Sara-chan! Ako-chan!"kata Mamori sambil melambaikan tangan pada dua gadis itu.

"Apa?"tanya mereka berdua.

"Ganbatte!"kata Mamori sambil mengepalkan tangan.

"Yap! Arigatou, Mamo-chan!"kata keduanya. Mamori lalu segera berlalu ke sudut dekat dengan gudang.

Mamori berjalan pelan menuju sudut atap itu. Ia lalu segera melihat pemandangan panggung dibawah dan persiapan Hanabi pula dibawah. "Sebentar lagi ya, Hanabinya! Nggak sabar!"kata Mamori riang.

"Berisik, cewek sialan!"

Terdengar suara setan yang mengagetkan Mamori. "Hiruma-kun? Kau ada disini?"tanya Mamori heran.

"Dari tadi bego!"kata Hiruma ketus.

"Boleh aku duduk di sebelahmu?"tanya Mamori. Hiruma tak menjawab. Tapi tingkahnya mengatakan iya. Ia menggeser sedikit duduknya ke samping. Mamori lalu duduk di sampingnya.

"Arigatou, Hiruma-kun."ucap Mamori kemudian.

"Untuk?"tanya Hiruma bingung.

"Untuk yang tadi siang. Kau sudah memotong poniku."kata Mamori sambil menunjuk ke dahinya.

"Keh! Hanya untuk itu kau berterima kasih? Semua orang pasti bisa memotong ponimu itu! Kekeke!"ucap Hiruma sambil terkekeh. Mamori menggembungkan pipinya, kesal.

Sementara di bawah, Akaba mulai mempersiapkan lagu terakhir yang akan dinyanyikan bersamaan dengan kembang api yang akan diluncurkan tepat pukul 20.00. Ia memasang kabel untuk gitar akustiknya. Kali ini dia akan bernyanyi akustik. Sementara Mizumachi, masih dengan pom - pom cheersnya. Otohime yang sudah datang memperhatikannya bersama Maki. Kotaro dan Julie sekarang sudah tak berantem lagi, meski Kotaro masih tetap menyisir rambutnya sambil sesekali bilang "Smart!". Shin sudah diamankan Sakuraba dan Wakana, sementara Otawara dibawa keluar oleh Takami. Dan Mamori melihatnya dari atas dengan sesekali melihat ke arah dua sahabatnya di seberang gudang. Hiruma masih berdiri sedikit ke belakang dengan sesekali menciptakan balon dari permen karet sugar free nya.

Akaba lalu mulai memetik gitarnya.

Aku masih tak dapat percaya
Bahwa aku tidak sendiri
Aku masih meragukannya...
Aku tak bahkan dapat melihat diriku
Sampai aku bertemu engkau

Aku terbiasa berjalan sendiri
Dan aku bahkan tak melihat cahaya yang
Membutakan sebelumnya
Aku takut untuk memegangmu di lenganku

I miss you, matamu
I love you, terapung

Dentuman drum pun terdengar.

Aku akan melawan jalanku
Hidup segalanya tentang bertengkar dan melukai
...Itulah apa yang kupercaya
Hingga hari aku bertemu kau

Walaupun kita terluka, cinta kita masih kuat
Ku ingin tetap memeluk mimpi ini yang belum berakhir
Tapi....

I miss you
Aku tahu bahwa suatu hari
I love you
Lukamu akan tersembuhkan

Aku begitu mencintaimu (Akaba terlihat bertenaga)
Love Song Together (semua personel bernyanyi)

Jadi, ku takkan pernah membiarkanmu pergi
Aku ingin tetap percaya
Bahwa aku tak sendiri
Walaupun kita tak dapat bersama seperti sebelumnya
Jika kau pernah merindukanku
Peganglah dengan lembut lagu ini ke hatimu

I miss you
Kita kan membuat mimpi ini terjadi lagi
I love you
.... Suatu hari

Jadi aku ingin mengirimkan lagu cinta ini
Bersamamu
Aku ingin ada di sisimu...
Ya, aku masih mencintaimu
Love Song Together (personel bernyanyi bersama)
Dan tidak, aku takkan pernah melupakanmu
.... Dan cintamu (Akaba menghentikan petikan gitarnya)

Semua personel menghentikan permainannya. Penonton kebingungan. "Kenapa?"tanya Mamori bingung. Hiruma hanya menyeringai.

"Hei cewek sialan! Tutup matamu!"perintah Hiruma.

"Kau mau ngapain lagi?!"bentak Mamori yang sudah trauma disuruh tutup mata ma setan ini.

"Tutup saja! Cerewet banget sih loe!"perintah Hiruma. Mamori lalu menutup mata. Dan.......

BLARRR!!

Suara letusan menggema di angkasa. Mamori segera membuka matanya dan melihat ke atas. Mata birunya menampilkan warna kembang api yang berwarna merah. "Kirei desu ne..."gumamnya. Hiruma hanya tersenyum tipis.

Sementara di bawah....

The Blood masih menghentikan permainannya. Mizumachi sudah ada di dekat Otohime. Sedangkan Maki menatap ke arah atas dan Kakei memandang wajah Makie dengan sedikit senyum. Julie melihat kembang api itu dengan tatapan lembut.

"indah ya, Kotaro!"katanya.

"Kembang api yang smart!"komentar Kotaro dengan (masih) menyisir rambutnya.

"cantik.."gumam Wakana. Shin hanya menatap wajah Wakana dengan senyum datar. Sementara di tempat Suzuna, Suzuna melihat kembang api itu dengan mata ungunya yang berbinar - binar.

"Cantik ya, Sena!"katanya ceria.

"Seperti dirimu..."gumam Sena pelan.

 "Eh? Kau bilang apa tadi?"tanya Suzuna.

"ah, nggak kok, nggak apa - apa.."kata Sena gelagapan.

Mamori masih terpesona di atap, menatap berbagai warna kembang api itu. Senyum manis terpasang di wajahnya yang -kini- cantik itu. Hiruma sudah duduk lagi. "Huuft... Aku lelah.."ucap Mamori. Ia lalu duduk di sebelah Hiruma. Sementara The Blood melanjutkan lagunya tadi. Dan itupun hanya syair yang diulang.

La la la la la la la la la
La la la la la la la la la
La la la la la la la la la 
Love Together

Semua personel menyanyikan lagu itu. Lagu pun berakhir dengan petikan gitar akustik Akaba. Semua penonton pun mulai melihat kembang api yang tambah meriah. Mamori merasa lelah, tak sengaja ia tertidur dan menimpa bahu Hiruma yang ada di sampingnya. "Hei, cewek sia-"

Umpatan Hiruma berhenti setelah ia melihat wajah malaikat milik Mamori yang sedang tertidur. Ia lalu menggeser badan Mamori. Ia kemudian melepas jaket hitamnya. Menarik Mamori kembali dan menyelimutinya dengan jaketnya.

"Selamat tidur, malaikat sialan."ucapnya ketika melihat mata Mamori sedikit terbuka yang akhirnya tertutup kembali. Ia lalu mendekatkan wajahnya ke Mamori dan mengecup bibir kecil milik sang malaikat. Setelah itu, ia hanya menyeringai lebar dan malah ikut tertidur di samping gadis itu.

Sepertinya, malam ini adalah malam yang sangat indah bagi para pasangan - pasangan itu. Akhir yang sangat manis untuk sebuah pentas seni. Bersama dengan orang yang disayangi disisi adalah hal terindah. Benar bukan?

*to be continued*

Author's Note :

YA~HA~! Update lagi atas desakan [baca : PAKSAAN]Are-chan!!! Update super kill'at nih! Huahahahahahahahaha!

Gila! Ni lagu - lagu yang ada disini entah, nyambung apa nggak. Habis The Blood harus nyanyi kan? *ya, iya, masa' anak band suruh ngepel, ya gimana dong!*

Okey! The Blood BUKAN PUNYA SAYA! Saya tegaskan lagi cerita ini adalah Fanfiction yang saya ubah namanya! Mengerti? Bagus! *ngomong ma siapa loe?*

Chapter 12 bakal lama deh, lost idea

I hope I can get the idea for next chapter... Once again, I lost idea -,-

Yap, Ja Matta Ne!!

Hikari-chan
Share:

1 komentar:

  1. http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/cemilan-lezat-untuk-penderita-tekanan.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/10-negara-ini-paling-banyak-dikunjungi.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/guru-di-indonesia-dalam-angka.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/gunung-agung-meletus-lagi-malam-ini.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - Skype : Vip_Domino
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

    BalasHapus