Selasa, 09 Oktober 2012

Kasihan Mereka

Hai~ o/

Hei, saya posting lagi, ya. Ohoho~ Habis saya lagi ngebet pengen ngisi ini blog dengan hal nggak penting lagi dan mumpung saya baru selesai UTS ohohoho.



Posting kali ini saya mau bicarain tentang Dubber dan Penerbit Manga atau Komik. Kenapa judulnya "Kasihan Mereka"? Check this out, gays--eh, maksud saya guys! #ditembakin

Gini nih, ceritanya. Hari ini, saya kan lagi baca ulang majalah Animonstar. Nah, di situ kan ada artikel soal "Gathering Dubber dan Fans". Saat saya baca artikelnya pas bagian suka dukanya menjadi seorang Dubber itu, saya ngerasa kasihan. Beneran. Apalagi pas bagian jerih payah kerja keras usaha mereka yang kurang dihargai dan sering dicaci maki atau dicerca sama penonton. Saya juga pernah merasa tidak puas ketika mendengar suara dubbing salah satu karakter anime yang menurut saya kurang pas. Tapi saya nggak sampai mencaci maki mereka. Memang pada awalnya, saya agak kurang sreg dengan suaranya. Tapi, lama-kelamaan saya nggak peduli, tuh.

Tapi, mereka yang kurang sreg-nya banget-banget-banget, malah mencaci mereka dengan kata-kata yang kasarnya kayak jalan aspal dan milih kalo mending tayangin aja pakai suara asli dan nanti artinya pakai subtitle layaknya download di fansub. Kasihan tahu, kerja keras mereka nggak dihargai. Saya sih tahu kalau pakai suara asli memang lebih enak, tapi itu artinya mereka nggak mendukung dan memajukan dubbing negeri sendiri. Padahal, di beberapa negara lain juga di-dubbing dengan suara sendiri, kok. Mereka sih berhak memberi kritik, asal jangan menjatuhkan dan tidak menghargai jerih payah seorang dubber. Seharusnya kritik mereka membangun diiringi dengan dukungan untuk terus meningkatkan lagi kualitasnya dalam men-dub film-film dan animasi-animasi.

Dan yang paling menyebalkan bagi saya itu, ketika ada banyak animasi bagus yang tidak ditayangin di Indonesia, mereka mengeluh kenapa nggak tayang di Indonesia; sementara pas mau ditayangin, mereka juga mengeluh dengan kualitas dubbing-nya dan lalu mencercanya. Nyebelin banget kan? Pihak televisi dan dubber seolah-olah serba salah dengan para penonton yang, uhuklabil. Hal seperti ini juga saya dapati ketika suatu penerbit komik mau menerbitkan komik-komik yang mainstream di kalangan fans.

Nah, ketika penerbit mengumumkan mau menerbitkan komik yang mainstream, mereka semua tak percaya dan seneng banget pada awalnya. Tapi selang beberapa menit kemudian, mereka langsung curiga yang aneh-aneh. Seperti nanti terjemahannya salah-lah, ada kalimat yang agak aneh atau dalam bahasa jawanya itu wagu, ada kesalahan nama atau judul-lah, dan lain sebagainya. Please, saya aja nggak curiga sampai segitunya. Masa' ya penerbit ternama yang sudah dikenal menerbitkan berbagai macam komik sampai salah nerjemahin. Bersyukur dikit kek udah diterbitin di Indonesia. Saat mereka sudah menjawab panggilan kalian, kalian malah mengejek dan curiga-curiga aneh gitu. :|

Di sini, penerbit juga serba salah. Pas belum diterbitin pada ribut teriak kenapa nggak diterbitin di Indonesia. Nah, pas mau diterbitin malah curiga kayak gitu. Serba salah terus kan, ya? :|

Maka dari itu, saya kasihan sama mereka. Usaha, jerih payah, kerja keras mereka itu kayak nggak ada harganya sampai nggak dihargai gitu. Khususnya para Dubber. Gaji mereka sekarang sudah minim sekali lho seperti yang saya baca di majalah Animonstar. Mana job untuk men-dubbing juga susah didapat dan mesti bersaing dengan sesama dubber. Dan kita pasti tahu kalau taraf dan tarif hidup sekarang sudah meningkat, dan betapa susahnya mereka yang tidak kebagian job itu untuk mencari uang demi kehidupan sehari-hari.

Setidaknya, kita harus menghargai kerja keras mereka. Jika terus dicerca dan dicaci, mereka tidak akan bersemangat untuk meningkatkan kualitas mereka dan Dubbing di Indonesia tidak akan maju.

Jadi, dukung terus mereka dan majukan dubbing Indonesia!

Sincerely,

Hikari Kou Minami.
Share:

0 comments:

Posting Komentar